Halaman

Senin, 09 September 2013

Kenyataan *2

Pukul 19.00. aku menyiapkan buku-buku pelajaran untuk besok. Tiba-tiba, "Dindaaaa, ada teman kamu yang dateng. ayo kesini". suara ibu terdengar ke arah kamar ku. siapa yang datang malam-malam begini? belum pernah ada temanku yang datang ke rumah malam seperti ini.
dan.... Reno ?
"hai Dindaa", sapa Reno saat melihat ku berjalan menemuinya. aku hanya tersenyum dan sedikit salah tingkah, karena tatapan Reno itu lhoo. "kamu mau ngapain Ren? tumben malam gini," kataku asal celetuk. "keluar yukk?", ajak Reno. "kemana?", tanyaku. "ke tempat yang pasti belum pernah kamu lihat. pokoknya kamu rugi banget kalau gak ikut sama aku," ujar Reno dengan yakin. "mmmm... ya udah, aku ganti baju dulu ya", jawabku dengan rasa penasaran. 5 menit.
"yuk Ren ?",ajak ku setelah ganti baju.CBR dengan plat R 3688 OD keluar dari pagar hitam. Melesat jauh. setelah setengah jam dalam perjalanan, kami sampai. BOGOR. cuaca disini sangat dingin, berbeda dengan cuaca di sekolah juga di rumah ku. aku pun turun dari motor, dan......
ah ini adalah satu pemandangan yang belum pernah aku lihat.berada di atas bukit. berhadapan dengan bintang-bintang juga sinarnya yang cantik. "keren ya, sayangnya kita berdua. gak ada Intan sama Riky. coba ada, 4 serangkai nih hehe..", kata ku memulai pembicaraan sambil menggosok-gosokkan kedua tangan ku karena cuaca yang sangat dingin disini. Reno hanya melihat ku dan tersenyum. tak lama kemudian... Reno melepas jaketnya dan di balut ke tubuh ku. "makasih ya Ren", kata ku sambil melempar senyuman. tak keluar satu patah kata pun dari mulut Reno. lalu, ia hanya duduk di atas bukit itu, yang artinya aku juga harus ikut duduk di tempat indah ini. "ini namanya bukit Elona", ucapan Reno pertama kali saat sampai di bukit ini. akhirnya dia bicara juga. "kamu sering ke sini ?", tanya ku. "buat aku, bukit ini tempat paling indah yang gak mungkin bisa aku lupain. dulu mama sering ajak aku ke tempat ini. tapi sekarang, mama ku udah meninggal. gak ada lagi orang yang ngajak aku ke bukit ini. hari ini aku ngajak kamu kesini. dan kamu......... adalah orang pertama yang aku ajak ke bukit ini",ucap Reno yang membuat jantung ku semakin cepat berdetak. aku deg-degan. aku hanya menoleh ke arah Reno. tanpa menjawab satu kata pun. tapi.... hey !!
mata kami saling beradu. tatapan ini... gsssshhhh--
lalu, Reno memeluk ku. dan berbisik...."aku sayang kamu". dan secara tiba-tiba, keluar dari mulut ku, "aku juga sayang kamu". oh my God !! mungkin getaran jantung ku terasa oleh nya. sangat kencang dan semakin kencang. Reno pun melepas pelukannya. tapi tetap !! mata kami tetap beradu. dan jarak antara hidung kami kira-kira hanya 5 cm. dan akhirnya hidungnya menyentuh hidung ku. juga bibir Reno.
lalu kami terus memandang bintang dengan sinarnya. yang seakan menjadi saksi pengakuan kami.

*keesokan harinya.....

pukul 06.20 aku sampai di sekolah. "eh, kamu udah masuk tan ?", tanya ku saat melihat Intan duduk di samping ku. "iya nih", jawab Intan. "gimana keadaan mama kamu ?", tanya ku. "udah baikan kok.oh iya, aku kangen sama 4 serangkai hehe", ucap Intan. "haha baru sehari. kangen sama 4 serangkai apa sama 2 cowo itu nih", kata ku meledek Intan. "mm.. sebenernyaa sih...... sama R....", bel masuk berbunyi.
"dindaaaa..", tiba-tiba intan bicara. "kenapa tan ?", tanya ku karena tidak biasanya Intan mengajak ku ngobrol di jam pelajaran. "aku lagi suka sama seseorang", kata Intan. "ha ? ciee siapa tan ?", tanya ku. "mmm.. sekelas sama kita gak ? siapa sih ?", lanjut ku penasaran. "huruf di depannya R, coba tebak", ejek Intan. "ha ? oh iyaaa, Riky yaa ? cie Intan", kata ku meledek Intan. "salah Dindaaaa, bukan Riky", ucap Intan.
"ha ? bukan Riky ? siapa dong ? absen di kelas yang namanya R cuma Riky..... samaa..... Reno?", tanya ku ragu.

Sabtu, 17 Agustus 2013

Kenyataan *1

"setiap cerita itu pasti punya akhir. kita gak akan tau letaknya dimana dan kapan. cuma satu yang tau. Waktu. karna mereka berjalan berdampingan. jadi kamu tenang aja, masalah orang tua kamu pasti selesai kok. kamu harus tau, setiap akhir cerita itu pasti akan indah. termasuk indah buat orang lain, bukan dari sisi kita yang ngerasain sakitnya. kamu ngerti kan tan ?" saranku pada Intan.

"semua kata-kata yang aku keluarin itu, bukan berarti aku lebih dewasa dari Intan juga teman-teman ku yang lain. tapi ayah selalu mengajarkan ku untuk selalu memahami semua hal. Keadaan, Waktu, dan banyak hal. karena mengerti itu belum cukup." kata ku dalam hati.
"makasih ya din, semoga aja deh masalah ini cepat selesai", ucap Intan sambil memeluk ku. pelukan sahabat yang memberi kehangatan dalam kelas. "puk puk saatnya berpelukan", ejek Riky dan Reno sambil ikut berpelukan.

4 Serangkai.......
itu sebutan guru untuk kita berempat. aku Dinda. Intan, Reno, Riky teman dekatku. kami hampir bersahabat. hampir ? ya, karena kita saling mengenal baru di bangku SMA ini. 4 Serangkai. kita saling merangkai cerita bersama. cerita tentang hidup, cerita cinta, dan banyak hal.

"kring kring", handphone Intan berbunyi ditengah pelukan kami. "ya hallo. iya saya Intan, ada apa ya?". Intan langsung menutup teleponnya. "siapa tan?", tanyaku. "aku harus ke rumah sakit sekarang, ibu ku kecelakaan." "ha? ya udah, aku ikut tan", kata Reno. "aku juga ikut tan", ucap Riky. lalu semua menoleh ke arah ku. "din kamu ikut gak?", tanya Reno pada ku."haha ya Dinda pasti ikut lah Ren", celetus Riky.

"hmm..iya aku ikut kok", kataku sambil senyum. selama diperjalanan, untungnya lancar. tidak macet sedikit pun, hanya lampu merah yang sedikit menghambat. wajah Intan yang cemas, seolah terbaca oleh supir taksi yang mengemudi seperti roket. ssssshh. taksi berhenti tepat depan gerbang Rumah Sakit Rantika.
"nda kamu kenapa? sakit?", Reno bertanya dengan panik. wajah pucat bercampur dengan kaki ku yang bergemetar membuat mereka menoleh kearah ku. BRUKK.
*satu jam kemudian*
"ini dimana?" tanyaku yang mulai punya firasat yang aneh. "kamu di rumah sakit, tadi di depan pager rumah sakit kamu pingsan".

kejadian belasan tahun lalu itu mulai berdatangan dalam lapisan otak ku. kejadian yang tak pernah diharapkan oleh semua orang. mata ku kearah jam dinding. pukul 17.00. "udah sore nih, aku pulang duluan ya. bilang sama Intan, semoga ibunya cepat sembuh". "aku anter ya?", ajak Reno."engga usah, makasih ren. aku pulang sendiri aja". selama perjalanan kejadian - kejadian yang membuat otak ku buntu itu selalu hadir.
keesokan harinya disekolah, Intan gak masuk. dia harus jaga ibunya di rumah sakit. aku langsung masuk ke kelas tempat duduk ku. "dindaaa.. kemaren kenapa?", tanya Riky sambil berjalan ke arah ku dengan Reno. "ikut yukk ke koridor belakang", ajak ku  pada Riky dan Reno.
"kalian tau kan, ayah aku udah meninggal dari umur ku 5 tahun. cuma karena mau nolongin aku. siang itu di stasiun ramai orang-orang yang menjemput keluarganya dari kampung. aku asyik bermain pesawat-pesawatan di samping ayah, sambil nunggu ibu yang datang dari bandung. tapi tiba-tiba seorang cowo seumuran 5 tahun juga ngambil mainan itu dari tangan aku.dengan enaknya dia ambil terus dibuang. aku marah. karena itu dari ibu ku. aku segera mengambil pesawat mainan itu. tapi saat aku balik badan, ternyata ada kereta yang akan lewat. ayah langsung mendorong aku. aku selamat tapi ayah... cepat sekali kejadian itu. tapi sampai hari ini, aku nggak tau jelas cowo sial itu.yang aku inget, dia punya goresan luka bakar di dekat pundaknya".
"oh, pantesan kemarin agak keliatan gemetar. jadi itu. sory ya kita gak tau." kata Riky sambil memeluk ku. KRINGG KRINGG... bunyi bel pulang terdengar. kami semua langsung bergegas pulang ke rumah masing-masing. waktu ku di rumah habis untuk mengungkit hal itu.

Cerita Harian

cinta selalu datang tepat waktu..
karena cinta selalu tau, selalu paham mana perasaan yang akan disatukan
cinta tak pernah terlambat, selalu diwaktu yang tepat..

kadang aku tak paham dengan perasaan
lalu aku ragu menentukan. Sayang ?
saat cinta telah hilang, aku baru mengerti
Ya. Ini Sayang. Benar-benar Sayang

tapi sayang,
dia hilang bersama cintanya yang baru saja datang
kondisi ini, kondisi dimana aku dan perasaan saling menyalahkan
perasaan yang datang tak diundang ini membuat semuanya begitu rumit
membuat hal yang lurus menjadi tak berarah
akankah cinta datang dan kembali sayang ?
waktu memang tak akan pernah bisa diulang
tapi semua kenangan bisa terulang :')

Senin, 27 Mei 2013

26-05-13 :')

di hari terlelah ini aku ingin sekali menuliskan apa yang terjadi. b i n g u n g.
dimulai dari urutan mana. panjang dan rumit. sama halnya dengan matematika, kimia, fisika, dan sejenisnya. terlihat mudah, namun sulit.
satu keadaan yang biasa. tanpa rasa aneh secuil pun, tanpa rasa janggal sedikit pun. Mendadak Berubah !
aku mempunyai analogi.
seperti berjalan. yang dengan langsung secara tiba-tiba dihadapkan oleh batu besar. berhasil menahan batu tersebut untuk menabrak, namun belum pasti, bisa atau tidak menggeser batu tersebut dari hadapannya.
hal yang sepele. hal yang sederhana.
tapi satu hal. Apa pun yang kita sepelekan ,boleh jadi hal tersebut yang akan menyepelekan kita sendiri.
Artinya, menyepelekan masalah ini, maka batu yang masih kita tahan itu, akan menabrak dan berhasil mendobrak apa yang kita usahakan.

kalian mengerti analogi ini?
terima kasih sudah membaca :')

Minggu, 19 Mei 2013

Gulungan Ombak Aceh *(2)

mengecek dengan teliti. mencari dengan serius. akhirnya nama orang tua Lisa ditemukan. Dewi dan Panji. tapi bukan di daftar nama posko pengungsian, namun di daftar nama Jenazah. "aku yakin ini pasti ada kesalahan atau hanya namanya saja yg sama? tolong dicek ulang" pinta Lisa. namun sia-sia.nama orang tuanya memang benar-benar ada di daftar jenazah. dengan tak sabar dan penasaran, Lisa menghampiri.dan ia langsung membuka kain yang menutupi kedua jenazah tersebut.
Lisa tak percaya. ternyata, keduanya adalah benar orangtuanya. tak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya.hanya air yang keluar dari matanya, tak terbendung sedikit pun.

"kenapa Tuhan selalu tega padaku? kenapa Tuhan tak pernah adil padaku?" pertanyaan itu selalu muncul dalam hati Lisa. "hey, apa yang kau ucapkan? tak seharusnya kau mengeluarkan kata-kata itu pada Tuhan." ucap salah satu panitia relawan. "lalu dimana letak keadilan Tuhan padaku? aku hanya mengecap kabahagiaan yang ada, yang kurasakan hanya penderitaan yang tak kunjung henti. apa ini yang kau bilang adil? disaat kau baru mengecap sebuah kebahagiaan, lalu semua direnggut begitu saja secara sekaligus, apa ini yang kau bilang adil?" ucap Lisa penuh kecewa.

"kau tak akan pernah paham dengan takdir Tuhan jika kau melihat semuanya dari sisimu. kau tak akan pernah paham pada keadaan jika kau menilai semuanya dari sisimu." sedikit namun banyak makna dalam kata ini. membuat Lisa kesal, "lalu, kau bilang Tuhan adil, sedangkan kau bukan berada diposisiku.kau tak mengerti, dan kau tak akan paham. memangnya kau siapa?" ujar Lisa.
                                                   
                                                                   ***

jodoh ku..

yang pernah ku alami, akan menjadi sebuah pelajaran.
kita teman. dan aku tak harap banyak.
kita teman. dan ini akan ku cukupkan.
karna melesat jauh akan berakibat jatuh kedasar yang paling menyakitkan.
aku tak ingin mengenalnya, tapi hati yang mau.
aku tak ingin menyukainya, tapi hati yang mau.
"Mengikuti kata hati", itu yang ku jalankan. mengangkat tangan, terserah hati membawa. semuanya kujalani bersamaan dengan rutinitas ku. aku tak ingin terlalu sibuk melayani hati.
entahlah, akan berhenti dimana aliran hati ini. yang jelas ku tau, ya. Pada Jodohku.

Selasa, 30 April 2013

Gulungan Ombak Aceh *(1)

saat itu ada seorang gadis di kota Aceh. dimana kota tersebut termasuk yang favorit di negri ini. anak ini hidup sebatang kara sekarang. Namanya Lisa.Ia duduk di kelas 3 SMP di sebuah sekolah negeri. Saat kota Aceh diterpa oleh gulungan ombak yang dahsyat, malangnya ia harus kehilangan seluruh keluarganya. Ayah dan ibunya.
beberapa menit sebelum kejadian itu terjadi, saat ia merasakan getaran tersebut, ia berlari bersama ayah dan ibunya. lari dan terus berlari. hingga mereka bertemu dengan sebuah tempat yang tinggi namun beranjak, seperti gunung.
keluarga itu terus berusaha untuk sampai ketempat itu. takut. detak jantungnya semakin kencang. keringatnya makin bercucuran. dan saat Lisa dan ayahnya sudah berada diatas, tinggallah ibunya.
"ibu, jangan lepas genggamanmu bu" teriakan yang sangat kencang itu keluar dari mulut Lisa. harap cemas melihat ayahnya yang menolong ibu.terlalu banyak air yang tumpah hari itu. air laut yang mendorong diri ke daratan. juga air mata Lisa yang deras. saat pertolongan itu terjadi, genggaman itu lepas. tak lagi tersentuh. ayahnya tetap memaksa menolong sang istri. hingga memaksa turun keombak dahsyat untuk menolong ibu Lisa.
 

"nak ayah akan tolong ibu mu, jangan menangis" detik sebelum ayahnya terjun keombak dahsyat. jawaban Lisa hanya tangisan. apa mau dikata, 1 jam berlalu. peristiwa itu berhenti sejak 56 menit yang lalu. "ayah ibuku pasti kembali, mungkin sebentar lagi" kata hati Lisa,lalu ia jatuh terbaring. sendirian ditempat itu. orang-orang hanya mementingkan keluarga masing-masing. hingga tim basarnas pun menemukannya. lalu ia dibawa ke posko pengungsian. tak lama, lalu sadar.
"dimana ayah dan ibuku? aku ingin bertemu" tanya Lisa saat sadarnya dari pingsan. "siapa nama orang tuamu?". "Dewi dan Panji".
                                                      ***

Sabtu, 20 April 2013

Pejabat Setuju BBM Dinaikkan

sore yang datang bersama air langit itu membuatku dan temanku basah kuyup. Untungnya rumah temanku tak jauh dari teduhan kami.
Sesampai kami dirumahnya, Mandi-Ganti Pakaian-lalu minum air hangat ditemani oleh sebuah televisi.
dilayar TV tertera tulisan besar "Pejabat Setuju BBM Dinaikkan".
Menurutku hal itu merupakan hal yang tak perlu untuk diberitakan. "Untuk apa masuk dalam berita? bukannya wajar jika mereka setuju BBM dinaikkan. Ya karena ekonomi mereka kuat. Harusnya dalam berita itu memberitakan tentang pendapat-pendapat masyarakat kecil. Ya, meskipun pasti jawabannya Rakyat kecil tidak akan setuju, namun setidaknya Pejabat-pejabat itu melihat dalam berita bahwa masih banyak Rakyat kecil dengan pendapat-pendapatnya yang mungkin ingin sekali disampaikan pada Pejabat disana. Entah mereka setuju dengan syarat, ataupun tidak setuju sekalipun, Tetap semuanya berdasar alasan", pikirku melayang.

Belum lagi tayangan selanjutnya oleh seorang reporter yang mewawancarai pengemudi mobil, hal yang paling membuatku jengkel dan terasa aneh!
Apa mereka lupa kalau di negri ini di tanah air ini ada rakyat kecil? Entahlah !
'kupikir, jika pejabat-pejabat mengerti dan memahami rakyat kecil, Dan masyarakat kecil menghargai Para pejabat itu, mungkin tak ada masalah sampai adanya Pendemoan", pikirku.

Oleh karena itu, di setiap kehidupan dalam masyarakat, kita selalu diajarkan untuk menghargai orang lain dengan dihadapkannya situasi yang bertentangan. Karena inti dari hadirnya masalah/demo adalah Toleransi. Yang dengan itu, akan lahir banyak Kedamaian di banyak tempat.

Selasa, 16 April 2013

pelajaran *2*

bertemu lagi di seminar yang sama di hari kedua.hari ini aku belajar untuk menjadi seorang social entrepreneurs. yaitu seseorang yang melakukan perubahan sosial di sekitar lingkungannya.
hari ini aku lebih bergairah dalam seminar itu. mungkin karena ada pria dewasa berkulit putih ini. aku berpikir, apa akan fokus materi hari ini?
ya, ternyata 70% fokus ku pada materi, 30% aku memfokuskan pada dia. saat pemberi materi ini telah selesai, aku menanyakan sesuatu. "bagaimana saat kita melakukan suatu perubahan ke arah yang lebih baik, dimana timbul dampak positif, namun pada saat bersamaan, terlahir juga dampak negatif? bagaimana cara menghadapinya?"

lalu dijawablah pertanyaanku, yang ku catat sebagai Kunci dalam bermasyarakat :
1. Jika lahir dampak negatif, segerakan melakukan evaluasi pada apa yang kita lakukan.
2. Dampak negatif adalah tantangan untuk kita, dan kita tinggal membuktikan bahwa yang kita lakukan adalah benar.
3. Apa yang kita lakukan adalah Karakter kita.

setelah pemberi materi menjawab semua pertanyaan dengan lugas, tibanya waktu makan siang. saat makan siang, dia berada tepat didepanku. "mau makan ya?" tanya dia."iya" jawabku singkat dengan senyum kecil penuh rasa malu. "makan bareng yuk, ayo duduk disini" ajaknya sambil menunjuk kearah 2 kursi kosong dibawah AC.
ini adalah suasana makan yang sangat buatku gugup. "aku berharap bisa mengenalnya lebih dekat", harapku dalam hati. pada jam-jam selanjutnya, seperti biasa hari sekolah. setiap jam 1 keatas, fokus ku tidak lagi pada materi. pria ini duduk dibelakang tempat duduk ku. sesekali aku ingin menolehkan kepalaku kebelakang, tapi entahlah, sangat sulit kulakukan.
tibanya waktu pulang. sejujurnya, rasa lega dan sedih saat itu jadi satu. bye pria dewasa yang membangun gairahku. terimakasih seminar :) sampai bertemu lagi kalian berdua........

Senin, 15 April 2013

pelajaran

hari ini aku mengikuti sebuah seminar bertemakan Internet. Acara ini berlangsung hari ini dan besok. Aku selalu merasa bangga pada kalian yang bisa tampil di depan dengan hati yang tulus. Tak ada kesombongan dan tak ada ketidakpercaya dirian.

saat seperti ini juga, aku berpikir dan selalu menanyakan pada diri sendiri. Apa aku bisa seperti mereka? dan kapan itu terjadi? Semua di dunia ini memang tak ada yang mustahil. apa pun bisa terjadi. "karena hal yang untuk kita adalah kebetulan, merupakan rencana yang dibuat Tuhan", begitu kata Master blogger yang tadi ku dengar. Dalam acara tersebut, aku mendapat banyak hal yang harus ku pelajari.

Saat makan siang berlangsung, aku sedikit meneteskan air mata. "hey, kenapa nangis?" tiba-tiba ucapan itu terdengar di telingaku. "emm engga ko, ga apa-apa", jawabku sambil senyum. "ini", katanya sambil memberi tisu ke arah ku. "makasih, dari sekolah mana?" tanyaku basa basi. "SMA Purnabangsa, nama kamu Fitri dari SMA 56 kan?" ucapnya yang buat ku penasaran. "tau dari mana?" "itu dari nametag yang kamu pake".
jawaban yang tak aneh, bodoh sekali aku. "oh iya, maaf aku lupa" kataku menahan malu.

"apa yang membuatmu menangis?" tanya dia. "saat aku berjalan, atau berada didepan selalu lahir satu rasa ketidakpercaya dirian. karna letak kekuranganku ada pada fisik." lalu ia senyum. "kenapa begitu? banyak orang-orang yang mempunyai kekurangan di fisik, justru mereka lebih berhasil. karna dengan itu, mereka dibuat optimis. dengan keoptimisan merekalah terlahir banyak kelebihan dimata orang lain".

detak jantungku terasa cepat sekali. "makasih sekali lagi, kamu motivator ya?", tanyaku agar tidak terlalu serius. senyum kecil pun mengundangnya. "bukan gitu, aku juga pernah merasakan sepertimu, tapi alhasil sekarang aku menjadi ketua osis disekolah ku. seperti yang kubilang tadi, optimis dan percaya diri." Aku kagum pada orang itu. besok seminar ini dilanjutkan, sampai bertemu besok pengetahuan dan dia....

Minggu, 31 Maret 2013

yang tidak kamu tau

dalam setiap rutinitas aktivitasmu ada aku, kamu tau?
bukan ragaku, tapi hatiku yang selalu ikut bersamamu, kemana saja kau pergi

aku selalu memperhatikanmu, kamu sadar?
setiap langkah kakimu itu, degup jantung ini dibuat sekencang-kencangnya

aku selalu ingin tau tentangmu, kamu tau?
aku seperti pemburu. Yang selalu memburu hal tentang mu lalu kutuliskan seindah mungkin
tapi aku merasa bosan,
apa kamu pernah tau? Tidak
apa kamu pernah sadar? Tidak
aku menyimpan semuanya dengan rapih tanpa ada jejak sedikit pun bahwa setiap hari aku menempatkan posisimu dihati dengan pas
bagaimana dengan posisiku dihatimu?
berada ditingkat rendah atau tinggi? Entahlah kapan aku bisa tau jawaban itu

Sabtu, 30 Maret 2013

Emote Titik Dua Bintang

Emote itu terus mengingatkan ku padanya. ya, titik dua bintang. tak hanya sekali tapi berkali-kali. Walaupun kami tau bahwa kami berstatus Teman, tak lebih. Tapi satu hal, Sahabatku menyukainya lebih dulu.

Entah apa yang kupikirkan, sampai kamu bisa masuk dalam gerbang hati ini. Ada satu hal yang selalu terbayang. Benarkah aku mneyukaimu?

Atau aku hanya terpesona dalam emote itu? kalian tau, titik dua bintang merupakan tanda bahwa ada suatu hubungan yang lebih. Aku merasa telah lahir nilai lebih ku di mata mu. Namun aneh, aku merasa dimanfaatkan. Karna emote itu hanya muncul pada saat tertentu. Hati ini tak ingin beranggap lebih. Hati ini tak ingin terpenjat dalam jurang, berteriak sendiri namun tak ada satupun tanda kehidupan. Hati ini tak ingin tertipu lagi...

Sampai tercipta satu keputusan,bahwa aku tidak akan membalas pesan singkatmu lagi. Seminggu kemudian, aku mendengar kabar tentang kamu yang mengirim pesan singkat pada sahabatku.
Pria berambut mie ini membingungkan...
karna banyak sisi yang harus kulihat. satu sisi, aku menyukaimu. sisi lain, aku merasa dimanfaatkan. sisi lain pula, sahabatku menyukaimu...

Sampai saat itu, tanggal 26. Yaitu hari jadi mu dengan sahabatku......
aku ingin marah, aku ingin menangis, aku ingin benci pada kalian semua
pada kamu, dia, dan Titik Dua Bintang..........

Jumat, 29 Maret 2013

5detik 4detik 3detik 2detik 1detik

saat itu hati baru mengenalnya. dia yang baik, mengerti, dan memahami katanya. Hati ini terus memaksa untuk masuk kedalamnya. Mungkin penasaran, akankah ada kejutan dibalik setiap keceriaan yang mengundang?

Aku takut. setiap keadaan yang dia undang, hanya sebuah harapan kosong yang tak akan pernah datang. Setiap waktu yang ku gunakan untuk memikirkan kejadian bersamanya.
Aku takut, aku buta. Dalam semua kejadian, tak sekali pun aku menatap matanya. Hati ini gelisah saat aku meminta menatap matanya.

Aku yakin dibalik kegelisahan hati ada sesuatu yang mungkin tak akan diterima oleh hati. Karna aku tau, menatap matanya adalah sebuah jawaban.
Jawaban yang ku khawatirkan memadamkan semua keceriaan dalam perasaan.
Jawaban yang membuat hati bertekuk lutut pada setiap kejadian bersamanya.

Sungguh, aku ingin sekali menatap matanya, namun hati ini belum berani. Entah sampai kapan aku jalani setiap waktu ini. Gelisah karna takut semua hanya kepalsuan. Gelisah karna takut semua keceriaan padam. dan semuanya ku jalani sampai hati ini siap mendobrak rasa takutnya.

Bersama waktu, aku lupa akan hal itu.
Bersama waktu, aku terus berada di sekeliling keceriaan, kebahagiaan, dan ketenangan.
Sampai pada tanggal 21 Februari, yang pada hari itu 18 tahun lalu aku dilahirkan, hingga bisa mengenal dia dan hatinya. Sebuah pesta digelar di rumahku. Dengan hati gelisah penuh harap bahwa si dia akan datang bersama satu kejutan yang tak ku lupakan.

5detik 4detik 3detik 2detik 1detik.......
dan ya.... akhirnya dia datang pada hari spesialku. Entah hati ini senang atau kecewa saat aku melihat dia datang bersama kejutannya. Seorang perempuan berjalan disampingnya, dan.....
ah.. ku tak sangka, semua terjadi pada hati yang begitu tulus memahami hatinya.

Hatiku tak karuan.
"Hey, kenalin ini Cinta, pacar aku"
Sungguh kalimat ini menyayat hatiku. Entah siapa yang salah. Aku hanya beranggapan, aku adalah orang yang paling bodoh. Apa arti semua keceriaan di setiap waktu tang ku jalani. Kini semuanya hanya kenangan.

Do'a ku selalu hadir,
"Semoga kamu bahagia bersamanya. Dan semoga tak akan ada lagi hati yang robek dan tersayat setelah aku"

Sabtu, 23 Maret 2013

with feel's him

perasaan ini mengenaskan
tertahan dan melewati banyak lompatan
seperti mimpi namun kenyataan
hal yang tak dapat ku buang
harus ku simpan dalam sebuah perasaan
akan kah bertahan dalam penderitaan?

serpihan perih ini cukup menekan
jika ini hanya sebuah khayalan,
aku ingin bangun dan menghilangkan semua perasaan
aku ingin terbang biar perasaan ini kudamaikan
bersama angin dan awan
aku ingin mengehentikan semua perasaan,
namun tak gampang...

aku akan berjalan diatas api
akan aku padamkan semua kegelisahan, ketakutan, dan keperihan
akan aku ciptakan kebahagiaan, ketulusan, dan keindahan---

love

Lesson

dia itu seperti Bahasa Indonesia,
yang mampu mengeluarkan kata-kata indah
yang membuat sosiologi tertunduk dan tersenyum:)

yang pada saat itu matematika mengeluarkan angka istimewa,
bersatu bersama Fisika sambil tersenyum:)
yang pada saat itu Geografi dan Pkn bersatu untuk membangun istana bersama
yang pada saat itu Ekonomi mulai mengerti
isi dalam perasaan Kimia

dengan senyuman penuh pesona,
Sejarah melambaikan tangan dan tersenyum penuh makna
serta berkata "Berbahagialah Kalian semua" :)
dan Agama hanya tinggal menunggu senyuman mereka diatas sana

Selasa, 19 Maret 2013

'sorry'

hati ini tak akan luas

tak akan lebar

tak akan panjang

namun akan selalu kecil

akan selalu pendek

hanya tekat dan kepercayaan

yang akan mengantarkan

pada keluasan dan kenyamanan

saat ini kata maaf akan selalu tertancap

akan selalu menusuk


tak akan pernah terkubur

jika bisa, ku ingin buka hati

dan melihat isi dalam perasaanmu

marah, benci, tak suka

mungkin akan bosan,

dan akan berjamurr...

Rain

perasaan itu tak bisa ditebak..

perasaan itu perlahan tapi pasti

perasaan itu halus dan lembut

perasaan itu mengagetkan

perasaan itu tak diketahui

perasaan itu tak bisa dilarang


dan perasaan itu adalah Hati...


hati yang tak mengenal

hati yang tak mengetahui

hati yang tak menyangka

hati yang tulus, dan

hati yang datang tanpa akhir...

yang akan terus berjalan, berjalan, dan berjalan

menyusuri isi dalam perasaan...