Halaman

Senin, 09 September 2013

Kenyataan *2

Pukul 19.00. aku menyiapkan buku-buku pelajaran untuk besok. Tiba-tiba, "Dindaaaa, ada teman kamu yang dateng. ayo kesini". suara ibu terdengar ke arah kamar ku. siapa yang datang malam-malam begini? belum pernah ada temanku yang datang ke rumah malam seperti ini.
dan.... Reno ?
"hai Dindaa", sapa Reno saat melihat ku berjalan menemuinya. aku hanya tersenyum dan sedikit salah tingkah, karena tatapan Reno itu lhoo. "kamu mau ngapain Ren? tumben malam gini," kataku asal celetuk. "keluar yukk?", ajak Reno. "kemana?", tanyaku. "ke tempat yang pasti belum pernah kamu lihat. pokoknya kamu rugi banget kalau gak ikut sama aku," ujar Reno dengan yakin. "mmmm... ya udah, aku ganti baju dulu ya", jawabku dengan rasa penasaran. 5 menit.
"yuk Ren ?",ajak ku setelah ganti baju.CBR dengan plat R 3688 OD keluar dari pagar hitam. Melesat jauh. setelah setengah jam dalam perjalanan, kami sampai. BOGOR. cuaca disini sangat dingin, berbeda dengan cuaca di sekolah juga di rumah ku. aku pun turun dari motor, dan......
ah ini adalah satu pemandangan yang belum pernah aku lihat.berada di atas bukit. berhadapan dengan bintang-bintang juga sinarnya yang cantik. "keren ya, sayangnya kita berdua. gak ada Intan sama Riky. coba ada, 4 serangkai nih hehe..", kata ku memulai pembicaraan sambil menggosok-gosokkan kedua tangan ku karena cuaca yang sangat dingin disini. Reno hanya melihat ku dan tersenyum. tak lama kemudian... Reno melepas jaketnya dan di balut ke tubuh ku. "makasih ya Ren", kata ku sambil melempar senyuman. tak keluar satu patah kata pun dari mulut Reno. lalu, ia hanya duduk di atas bukit itu, yang artinya aku juga harus ikut duduk di tempat indah ini. "ini namanya bukit Elona", ucapan Reno pertama kali saat sampai di bukit ini. akhirnya dia bicara juga. "kamu sering ke sini ?", tanya ku. "buat aku, bukit ini tempat paling indah yang gak mungkin bisa aku lupain. dulu mama sering ajak aku ke tempat ini. tapi sekarang, mama ku udah meninggal. gak ada lagi orang yang ngajak aku ke bukit ini. hari ini aku ngajak kamu kesini. dan kamu......... adalah orang pertama yang aku ajak ke bukit ini",ucap Reno yang membuat jantung ku semakin cepat berdetak. aku deg-degan. aku hanya menoleh ke arah Reno. tanpa menjawab satu kata pun. tapi.... hey !!
mata kami saling beradu. tatapan ini... gsssshhhh--
lalu, Reno memeluk ku. dan berbisik...."aku sayang kamu". dan secara tiba-tiba, keluar dari mulut ku, "aku juga sayang kamu". oh my God !! mungkin getaran jantung ku terasa oleh nya. sangat kencang dan semakin kencang. Reno pun melepas pelukannya. tapi tetap !! mata kami tetap beradu. dan jarak antara hidung kami kira-kira hanya 5 cm. dan akhirnya hidungnya menyentuh hidung ku. juga bibir Reno.
lalu kami terus memandang bintang dengan sinarnya. yang seakan menjadi saksi pengakuan kami.

*keesokan harinya.....

pukul 06.20 aku sampai di sekolah. "eh, kamu udah masuk tan ?", tanya ku saat melihat Intan duduk di samping ku. "iya nih", jawab Intan. "gimana keadaan mama kamu ?", tanya ku. "udah baikan kok.oh iya, aku kangen sama 4 serangkai hehe", ucap Intan. "haha baru sehari. kangen sama 4 serangkai apa sama 2 cowo itu nih", kata ku meledek Intan. "mm.. sebenernyaa sih...... sama R....", bel masuk berbunyi.
"dindaaaa..", tiba-tiba intan bicara. "kenapa tan ?", tanya ku karena tidak biasanya Intan mengajak ku ngobrol di jam pelajaran. "aku lagi suka sama seseorang", kata Intan. "ha ? ciee siapa tan ?", tanya ku. "mmm.. sekelas sama kita gak ? siapa sih ?", lanjut ku penasaran. "huruf di depannya R, coba tebak", ejek Intan. "ha ? oh iyaaa, Riky yaa ? cie Intan", kata ku meledek Intan. "salah Dindaaaa, bukan Riky", ucap Intan.
"ha ? bukan Riky ? siapa dong ? absen di kelas yang namanya R cuma Riky..... samaa..... Reno?", tanya ku ragu.