Halaman

Senin, 27 Mei 2013

26-05-13 :')

di hari terlelah ini aku ingin sekali menuliskan apa yang terjadi. b i n g u n g.
dimulai dari urutan mana. panjang dan rumit. sama halnya dengan matematika, kimia, fisika, dan sejenisnya. terlihat mudah, namun sulit.
satu keadaan yang biasa. tanpa rasa aneh secuil pun, tanpa rasa janggal sedikit pun. Mendadak Berubah !
aku mempunyai analogi.
seperti berjalan. yang dengan langsung secara tiba-tiba dihadapkan oleh batu besar. berhasil menahan batu tersebut untuk menabrak, namun belum pasti, bisa atau tidak menggeser batu tersebut dari hadapannya.
hal yang sepele. hal yang sederhana.
tapi satu hal. Apa pun yang kita sepelekan ,boleh jadi hal tersebut yang akan menyepelekan kita sendiri.
Artinya, menyepelekan masalah ini, maka batu yang masih kita tahan itu, akan menabrak dan berhasil mendobrak apa yang kita usahakan.

kalian mengerti analogi ini?
terima kasih sudah membaca :')

Minggu, 19 Mei 2013

Gulungan Ombak Aceh *(2)

mengecek dengan teliti. mencari dengan serius. akhirnya nama orang tua Lisa ditemukan. Dewi dan Panji. tapi bukan di daftar nama posko pengungsian, namun di daftar nama Jenazah. "aku yakin ini pasti ada kesalahan atau hanya namanya saja yg sama? tolong dicek ulang" pinta Lisa. namun sia-sia.nama orang tuanya memang benar-benar ada di daftar jenazah. dengan tak sabar dan penasaran, Lisa menghampiri.dan ia langsung membuka kain yang menutupi kedua jenazah tersebut.
Lisa tak percaya. ternyata, keduanya adalah benar orangtuanya. tak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya.hanya air yang keluar dari matanya, tak terbendung sedikit pun.

"kenapa Tuhan selalu tega padaku? kenapa Tuhan tak pernah adil padaku?" pertanyaan itu selalu muncul dalam hati Lisa. "hey, apa yang kau ucapkan? tak seharusnya kau mengeluarkan kata-kata itu pada Tuhan." ucap salah satu panitia relawan. "lalu dimana letak keadilan Tuhan padaku? aku hanya mengecap kabahagiaan yang ada, yang kurasakan hanya penderitaan yang tak kunjung henti. apa ini yang kau bilang adil? disaat kau baru mengecap sebuah kebahagiaan, lalu semua direnggut begitu saja secara sekaligus, apa ini yang kau bilang adil?" ucap Lisa penuh kecewa.

"kau tak akan pernah paham dengan takdir Tuhan jika kau melihat semuanya dari sisimu. kau tak akan pernah paham pada keadaan jika kau menilai semuanya dari sisimu." sedikit namun banyak makna dalam kata ini. membuat Lisa kesal, "lalu, kau bilang Tuhan adil, sedangkan kau bukan berada diposisiku.kau tak mengerti, dan kau tak akan paham. memangnya kau siapa?" ujar Lisa.
                                                   
                                                                   ***

jodoh ku..

yang pernah ku alami, akan menjadi sebuah pelajaran.
kita teman. dan aku tak harap banyak.
kita teman. dan ini akan ku cukupkan.
karna melesat jauh akan berakibat jatuh kedasar yang paling menyakitkan.
aku tak ingin mengenalnya, tapi hati yang mau.
aku tak ingin menyukainya, tapi hati yang mau.
"Mengikuti kata hati", itu yang ku jalankan. mengangkat tangan, terserah hati membawa. semuanya kujalani bersamaan dengan rutinitas ku. aku tak ingin terlalu sibuk melayani hati.
entahlah, akan berhenti dimana aliran hati ini. yang jelas ku tau, ya. Pada Jodohku.